Minggu, 29 Agustus 2010

HUKUM NYANYIAN DAN MUSIK DALAM ISLAM

1. Allah Subhanahu wata'ala berfirman :
“ ومن الناس من يشتري لهو الحديث ليضل عن سبيل ا لله بغير علم ويتخذها هزوا “
“Dan diantara manusia ada yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan.” (lukman : 6)
Kebanyakan ahli tafsir mengatakan bahwa yang dimaksud dengan LAHWAL HADITS ialah nyanyian. Hasan Al-Basri berkata bahwa ayat tersebut turun dalam menjelaskan soal nyanyian dan seruling.




2. Allah berfirman :
“ واستفزز من استطعت منهم بصوتك “
“Hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan suaramu.” (Al-Isra : 64)
Yang dimaksud dengan “shaut” ialah nyanyian dan seruling.




3. Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam bersabda :
ليكونن من أمتي أقوام يستحلون الحر والحرير والخمر والمعازف. رواه البخاري
“Nanti pasti ada beberapa kelompok dari umatku yang menganggap bahwa zina, sutra, arak dan musik hukumnya halal, (padahal itu semua hukumnya haram).” (hadits shahih diriwayatkan Al-Bukhari dan Abu Daud).
Al-ma’azif adalah sesuatu yang besuara merdu seperti kecapi, seruling, genderang, terbang dan lain-lain. Lonceng pun termasuk ma’azif. Sabda Rasululloh Shallallahu'alaihi wasallam :
الجرس مزامير الشيطان. رواه مسلم
“Lonceng adalah seruling setan.” (riwayat Muslim).
Read more

Pacaran Membawa Mudharat!!

Kita tidak akan menemukan pacaran dalam Islam, sebab Islam memandang kegiatam pacaran memiliki kemungkinan yang besar untuk dimanfaatkan oleh setan.


Manusia itu memiliki sifat dasar (fitrah) untuk saling menyayangi. Hal ini telah ditegaskan oleh Allah SWT dalam firmanNya, "Dan diantara tanda kekuasaan-Nya, Dia menciptakan untuk kamu pasangan dari jenis kamu sendiri agar kamu hidup sakinah bersamanya dan Dia menjadikan rasa kasih dan sayang sesama kamu. Sesungguhnya yang demikian itu menjadi tanda- tanda kekuasan-Nya bagi kaum yang berpikir" (QS. Ar-Ruum ayat 21). Ayat tersebut menerangkan kepada kita bahwa kasih sayang merupakan sifat dasar manusia. Kasih sayang tersebut tumbuh beriringan dengan pertumbuhan manusia. Pada usia remaja dan dewasa muda, kita dapat melihat bahwa kasih sayang ditunjukkan dengan belajar menyukai lawan jenis. Masyarakat menamakan proses itu sebagai PACARAN.